Saat memilih untuk melakukan diet, banyak orang yang kemudian mengubah pola hidupnya. Mereka jadi rajin berolahraga serta mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi porsi makan. Ketika berdiet dan tidak ada kegiatan, banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan berselancar ke sosial media untuk mengusir rasa bosan.
Namun, tahukah kalian bahwa sebenarnya tak banyak orang yang mengetahui bahwa sosial media juga dapat mempengaruhi diet yang tengah kamu lakukan? Bahkan yang lebih berbahaya, ternyata media sosial dapat merusak diet kamu. Wah, kira-kira apa ya penyebab sosial media dapat merusak diet? Berikut ini ulasan lengkap tentang bahaya sosial media terhadap diet.
Sosial media memang bisa dijadikan sarana untuk penghilang rasa suntuk ketika mengemil di kala diet. Namun ternyata hal inilah justru akan berdampak buruk terhadap diet terlebih lagi banyaknya akun di jejaring sosial yang berhubungan dengan makanan enak selama diet.
Misalnya saja, ketika sedang diet kamu mem-follow beberapa akun yang sering memposting makanan atau minuman enak di Instagram. Walaupun terlihat biasa-biasa saja, ternyata hal ini bisa merusak diet tanpa disadari.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Charles Spence, seorang profesor di Oxford University, mengungkapkan bahwa postingan gambar enak di jejaring sosial tidak hanya bisa memicu orang untuk makan lebih banyak, namun juga akan membuat orang tersebut memilih makanan yang tidak sehat. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan kenaikan pada berat badan.
Setelah dilakukan penelitian terhadap para pecinta jejaring sosial yang hobi melihat postingan gambar makanan enak. Ditemukan bahwa kegiatan tersebut dapat merangsang otak untuk memburu makanan. Selain itu akan membuat diri menjadi termotivasi untuk makan.
Meskipun tidak mendapatkan makanan sejenis, akan tetapi orang yang suka melihat sosial media akan mencari makanan lain untuk memuaskan hasrat ingin makannya. Misalnya saja ketika melihat postingan pie apel yang menggugah selera, meski tidak bisa mendapatkannya. Makanan lain seperti satu piring roti dan selai manis bisa menjadi pelampiasan untuk makan.
Tidak hanya itu, penelitian lain juga menyebutkan bahwa gambar makanan dengan kandungan lemak tinggi dapat mempengaruhi otak menjadi lebih cepat merasa lapar. Hal ini tentu saja berbahaya bagi mereka yang menjalani diet karena akan terus merasa lapar di luar waktu makan yang seharusnya. Apalagi jika kamu adalah orang yang sering kalah terhadap godaan hal ini bisa merusak diet yang sudah dilakukan jadi sia-sia.
Demikianlah ulasan mengenai sosial yang dapat merusak diet. Untuk itu, mulai sekarang kurangilah “berpetualang” di media sosial jika selama berdiet. Hal ini bisa menjadi solusi terbaik agar diet yang dilakukan mendapatkan hasil sesuai keinginan.
Namun, tahukah kalian bahwa sebenarnya tak banyak orang yang mengetahui bahwa sosial media juga dapat mempengaruhi diet yang tengah kamu lakukan? Bahkan yang lebih berbahaya, ternyata media sosial dapat merusak diet kamu. Wah, kira-kira apa ya penyebab sosial media dapat merusak diet? Berikut ini ulasan lengkap tentang bahaya sosial media terhadap diet.
Sosial media memang bisa dijadikan sarana untuk penghilang rasa suntuk ketika mengemil di kala diet. Namun ternyata hal inilah justru akan berdampak buruk terhadap diet terlebih lagi banyaknya akun di jejaring sosial yang berhubungan dengan makanan enak selama diet.
Misalnya saja, ketika sedang diet kamu mem-follow beberapa akun yang sering memposting makanan atau minuman enak di Instagram. Walaupun terlihat biasa-biasa saja, ternyata hal ini bisa merusak diet tanpa disadari.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Charles Spence, seorang profesor di Oxford University, mengungkapkan bahwa postingan gambar enak di jejaring sosial tidak hanya bisa memicu orang untuk makan lebih banyak, namun juga akan membuat orang tersebut memilih makanan yang tidak sehat. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan kenaikan pada berat badan.
Setelah dilakukan penelitian terhadap para pecinta jejaring sosial yang hobi melihat postingan gambar makanan enak. Ditemukan bahwa kegiatan tersebut dapat merangsang otak untuk memburu makanan. Selain itu akan membuat diri menjadi termotivasi untuk makan.
Meskipun tidak mendapatkan makanan sejenis, akan tetapi orang yang suka melihat sosial media akan mencari makanan lain untuk memuaskan hasrat ingin makannya. Misalnya saja ketika melihat postingan pie apel yang menggugah selera, meski tidak bisa mendapatkannya. Makanan lain seperti satu piring roti dan selai manis bisa menjadi pelampiasan untuk makan.
Tidak hanya itu, penelitian lain juga menyebutkan bahwa gambar makanan dengan kandungan lemak tinggi dapat mempengaruhi otak menjadi lebih cepat merasa lapar. Hal ini tentu saja berbahaya bagi mereka yang menjalani diet karena akan terus merasa lapar di luar waktu makan yang seharusnya. Apalagi jika kamu adalah orang yang sering kalah terhadap godaan hal ini bisa merusak diet yang sudah dilakukan jadi sia-sia.
Demikianlah ulasan mengenai sosial yang dapat merusak diet. Untuk itu, mulai sekarang kurangilah “berpetualang” di media sosial jika selama berdiet. Hal ini bisa menjadi solusi terbaik agar diet yang dilakukan mendapatkan hasil sesuai keinginan.
0 Response to "Ternyata, Sosial Media Dapat Rusak Diet!"
Post a Comment