Nabi Muhammad SAW merupakan teladan yang baik bagi umat Islam. Beliau memang merupakan figur yang pantas dipuji oleh siapa pun. Sebab beliau memiliki kesempurnaan baik itu sifat maupun perilakunya. Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya kita meneladani sifat-sifat Rasulullah serta mengamalkan sunnah-sunnah yang dianjurkannya.
Ketika kita melaksanakan sunnah-sunnah tersebut ternyata tidak hanya manfaat jasmani seperti kesehatan yang akan diperoleh, melainkan juga manfaat rohani. Selain itu, hidup kita juga kan menjadi lebih berkah dan akan memperoleh syafaat dari Nabi di akhirat kelak.
Ternyata, begitu banyak kebiasaan atau prilaku Rasulullah SAW yang dapat kita ikuti, dan sunnah-sunnah beliau terbukti memiliki manfaat bagi diri kita. Berikut ini ulasan mengenai enam fakta ilmiah di balik sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
1. Posisi Buang Air
Seperti yang kita ketahui, manusia sebagai makhluk hidup pasti melakukan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan. Proses tersebut biasa dilakukan dengan berbagai posisi, tergantung dari kebudayaan dan kebiasaan masing-masing orang. Posisi buang air tersebut biasanya dilakukan dengan cara berjongkok atau duduk. Dalam hal ini Rasulullah menunjukkan kepada kita bagaimana tata cara buang air dengan benar. Beliau menganjurkan untuk buang air dengan cara berjongkok.
Dari Aisyah ra, Ia berkata: “Barang siapa yang menceritakan kepada kalian bahwa Nabi Muhammad SAW buang air kecil sambil berdiri, maka janganlah kalian percaya. Beliau tidak pernah buang air kecil kecuali sambil duduk” (HR. Tirmidzi)
Duduk yang dimaksud pada hadist tersebut adalah berjongkok. Hal itu dibuktikan dengan kondisi zaman dan dari pakaian yang Beliau pakai. Pada zaman Nabi, WC terletak di dalam tanah yang ditutup dengan besi berlubang. Maka Rasulullah menganjurkan kita untuk buang air dengan berjongkok sambil menekan perut bagian kiri kita.
Secara medis, buang air besar dengan posisi jongkok dapat mencegah terjadinya kanker usus besar. Saat posisi duduk, usus bagian bawah akan tertekuk sehingga proses pembuangan tidak dapat berlangsung dengan tertib tanpa bantuan mengejan. Padahal mengejan sambil menahan napas akan meningkatkan tekanan dalam usus bagian bawah serta menyebabkan regangan dan pembengkakan pembuluh darah balik yang membentuk wasir. Terutama kebiasaan ini dilakukan secara berkelanjutan dan jangka waktu yang cukup lama.
Ketika kita melaksanakan sunnah-sunnah tersebut ternyata tidak hanya manfaat jasmani seperti kesehatan yang akan diperoleh, melainkan juga manfaat rohani. Selain itu, hidup kita juga kan menjadi lebih berkah dan akan memperoleh syafaat dari Nabi di akhirat kelak.
Ternyata, begitu banyak kebiasaan atau prilaku Rasulullah SAW yang dapat kita ikuti, dan sunnah-sunnah beliau terbukti memiliki manfaat bagi diri kita. Berikut ini ulasan mengenai enam fakta ilmiah di balik sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
1. Posisi Buang Air
Seperti yang kita ketahui, manusia sebagai makhluk hidup pasti melakukan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan. Proses tersebut biasa dilakukan dengan berbagai posisi, tergantung dari kebudayaan dan kebiasaan masing-masing orang. Posisi buang air tersebut biasanya dilakukan dengan cara berjongkok atau duduk. Dalam hal ini Rasulullah menunjukkan kepada kita bagaimana tata cara buang air dengan benar. Beliau menganjurkan untuk buang air dengan cara berjongkok.
Dari Aisyah ra, Ia berkata: “Barang siapa yang menceritakan kepada kalian bahwa Nabi Muhammad SAW buang air kecil sambil berdiri, maka janganlah kalian percaya. Beliau tidak pernah buang air kecil kecuali sambil duduk” (HR. Tirmidzi)
Duduk yang dimaksud pada hadist tersebut adalah berjongkok. Hal itu dibuktikan dengan kondisi zaman dan dari pakaian yang Beliau pakai. Pada zaman Nabi, WC terletak di dalam tanah yang ditutup dengan besi berlubang. Maka Rasulullah menganjurkan kita untuk buang air dengan berjongkok sambil menekan perut bagian kiri kita.
Secara medis, buang air besar dengan posisi jongkok dapat mencegah terjadinya kanker usus besar. Saat posisi duduk, usus bagian bawah akan tertekuk sehingga proses pembuangan tidak dapat berlangsung dengan tertib tanpa bantuan mengejan. Padahal mengejan sambil menahan napas akan meningkatkan tekanan dalam usus bagian bawah serta menyebabkan regangan dan pembengkakan pembuluh darah balik yang membentuk wasir. Terutama kebiasaan ini dilakukan secara berkelanjutan dan jangka waktu yang cukup lama.
2. Jangan Meniup Minuman yang Panas
Sunnah selanjutnya yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah jangan meniup minuman yang panas. Hal ini berdasarkan dengan sabda Rasulullah SAW: “Apabila kalian minum, janganlah bernapas di dalam gelas” (HR. Bukhari).
Ternyata larangan hadist ini terbukti, dalam penelitian sains air panas atau H2O bertemu karbon dioksida yang dihemuskan oleh napas dari mulut manusia mengeluarkan CO2, maka akan menghasilkan persenyawaan H2CO3 yaitu Asam Karbonat. Apabila asam karbonat ini masuk ke dalam tubuh manusia maka bisa mengakibatkan penyakit jantung.
Pada saat manusia mengeluarkan udara hasil pernapasan serta mengeluarkan udara saat meniup, maka tidak hanya mengeluarkan gas saat pernapasan saja. Mulut juga akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel atau mikroorganisme yang ada di dalam rongga mulut. Hal inilah yang harus dihindari, agar partikel tidak menempel dan mengkontaminasi pada makanan yang ditiup.
3. Menutup Bejana Tempat Makanan dan Minuman
Rasulullah SAW bersabda: “Tutuplah bejana dan ikatlah geribah, karena pada setiap tahun ada satu malam atau hari yang padanya turun wabah. Tidaklah wabah itu melalui bejana yang tidak tertutup atau geribah yang tidak bertali. Melainkan wabah itu akan masuk ke dalamnya” (HR. Muslim)
Dari sunnah Nabi ini, diketahui bahwa terdapat alasan ilmiah dan manfaat di dalamnya. Pertama, mencegah binatang melata atau binatang lainnya seperti cicak, tikus, dan serangga masuk ke dalamnya. Di saat kita tidak menyadari keberadaan binatang tersebut kemudian kita memakan atau meminumnya pada malam atau pagi hari.
Manfaat lainnya, kita akan memperoleh keselamatan dari gangguan setan. Karena setan tidak bisa membuka bejana tempat makanan ataupun minuman yang tertutup dan menjaganya dari suatu wabah bisa turun pada satu malam setiap tahun.
4. Memelihara Jenggot
Seorang pria yang memelihara jenggot jauh lebih utama di banding memelihara kumis. Seperti hadist yang berbunyi: Ibnu Umar ra mengatakan “Sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan untuk memangkas tipis kumis dan membiarkan jenggot panjang” (HR. Muslim)
Alasan ilmiah dan manfaat memelihara jenggot dan memangkas kumis bagi pria adalah jenggot yang lebat dapat memberikan perlindungan terhadap radiasi sinar matahari sekitar 90% hingga 95% tergantung tingkat kelebatan jenggot tersebut. Jenggot yang tumbuh di sekitar leher dan dagu mencegah seseorang terkena serangan flu karena temperatur di sekitar leher cenderung lebih hangat.
5. Membersihkan Tempat Tidur Sebelum Kita Tidur
Sunnah selanjutnya dari Rasulullah SAW adalah hendaknya kita membersihkan tempat tidur sebelum tidur. Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW Bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian hendak berbaring di tempat tidurnya, hendaklah ia kibas-kibas tempat tidurnya itu dengan sarungnya. Karena ia tidak tahu apa yang terjadi pada tempat tidurnya setelah ia tinggalkan sebelumnya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tempat tidur yang jarang dibersihkan dan tidak terawat sangat rentan terhadap bakteri dan kuman atau tungau debu. Tungau debu hidup dengan memakan sel-sel mati yang dihasilkan dari tubuh manusia. tungau debu hidup di sela-sela kasur, sofa, bantal maupun selimut. Ada satu cara yang sangat sederhana namun ampuh untuk mengusir keberadaan tungau tersebut sesuai dengan apa yang disebutkan dalam hadist Rasulullah. Yakni dengan mengibas-ngibaskan sebanyak tiga kali pada tempat tidurnya.
6. Berkumur Setelah Minum Susu
Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada kita untuk berkumur setelah minum susu. Hal ini dijelaskan dari Ibnu Abbas, Ia berkata Nabi Muhammad SAW minum susu, lalu beliau minta diambilkan air seraya berkumur dengan air tersebut. setelah itu beliau bersabda “Sesungguhnya pada susu itu ada lemaknya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Seperti sunnah-sunnah nabi sebelumnya ditemukan manfaat dan alasan ilmiah jika seseorang berkumur setelah minum susu. Salah satunya kebiasaan ini sangat baik bagi kebersihan gigi dan mulut. Dengan berkumur setelah minum susu dapat menghilangkan zat kapur dan protein yang dihasilkan oleh susu. Karena di dalam susu terdapat kandungan zat kapur yang cukup tinggi, timbunan zat ini dapat menyebabkan pembentukan karang gigi yang dapat mengakibatkan gusi mudah berdarah dan terjadi infeksi. Protein yang dihasilkan dari susu juga dapat mengakibatkan penimbunan bakteri pada rongga mulut dan celah gigi. Maka berkumur setelah minum susu adalah solusi yang terbaik.
Demikianlah ulasan mengenai enam fakta ilmiah di balik sunnah nabi. Sungguh semua prilaku Rasulullah SAW dalam kesehariannya merupakan tauladan yang baik. Jika kita mengikuti apa yang disunnahkannya maka hal tersebut dapat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita.
Sunnah selanjutnya yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah jangan meniup minuman yang panas. Hal ini berdasarkan dengan sabda Rasulullah SAW: “Apabila kalian minum, janganlah bernapas di dalam gelas” (HR. Bukhari).
Ternyata larangan hadist ini terbukti, dalam penelitian sains air panas atau H2O bertemu karbon dioksida yang dihemuskan oleh napas dari mulut manusia mengeluarkan CO2, maka akan menghasilkan persenyawaan H2CO3 yaitu Asam Karbonat. Apabila asam karbonat ini masuk ke dalam tubuh manusia maka bisa mengakibatkan penyakit jantung.
Pada saat manusia mengeluarkan udara hasil pernapasan serta mengeluarkan udara saat meniup, maka tidak hanya mengeluarkan gas saat pernapasan saja. Mulut juga akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel atau mikroorganisme yang ada di dalam rongga mulut. Hal inilah yang harus dihindari, agar partikel tidak menempel dan mengkontaminasi pada makanan yang ditiup.
3. Menutup Bejana Tempat Makanan dan Minuman
Rasulullah SAW bersabda: “Tutuplah bejana dan ikatlah geribah, karena pada setiap tahun ada satu malam atau hari yang padanya turun wabah. Tidaklah wabah itu melalui bejana yang tidak tertutup atau geribah yang tidak bertali. Melainkan wabah itu akan masuk ke dalamnya” (HR. Muslim)
Dari sunnah Nabi ini, diketahui bahwa terdapat alasan ilmiah dan manfaat di dalamnya. Pertama, mencegah binatang melata atau binatang lainnya seperti cicak, tikus, dan serangga masuk ke dalamnya. Di saat kita tidak menyadari keberadaan binatang tersebut kemudian kita memakan atau meminumnya pada malam atau pagi hari.
Manfaat lainnya, kita akan memperoleh keselamatan dari gangguan setan. Karena setan tidak bisa membuka bejana tempat makanan ataupun minuman yang tertutup dan menjaganya dari suatu wabah bisa turun pada satu malam setiap tahun.
4. Memelihara Jenggot
Seorang pria yang memelihara jenggot jauh lebih utama di banding memelihara kumis. Seperti hadist yang berbunyi: Ibnu Umar ra mengatakan “Sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan untuk memangkas tipis kumis dan membiarkan jenggot panjang” (HR. Muslim)
Alasan ilmiah dan manfaat memelihara jenggot dan memangkas kumis bagi pria adalah jenggot yang lebat dapat memberikan perlindungan terhadap radiasi sinar matahari sekitar 90% hingga 95% tergantung tingkat kelebatan jenggot tersebut. Jenggot yang tumbuh di sekitar leher dan dagu mencegah seseorang terkena serangan flu karena temperatur di sekitar leher cenderung lebih hangat.
5. Membersihkan Tempat Tidur Sebelum Kita Tidur
Sunnah selanjutnya dari Rasulullah SAW adalah hendaknya kita membersihkan tempat tidur sebelum tidur. Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW Bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian hendak berbaring di tempat tidurnya, hendaklah ia kibas-kibas tempat tidurnya itu dengan sarungnya. Karena ia tidak tahu apa yang terjadi pada tempat tidurnya setelah ia tinggalkan sebelumnya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tempat tidur yang jarang dibersihkan dan tidak terawat sangat rentan terhadap bakteri dan kuman atau tungau debu. Tungau debu hidup dengan memakan sel-sel mati yang dihasilkan dari tubuh manusia. tungau debu hidup di sela-sela kasur, sofa, bantal maupun selimut. Ada satu cara yang sangat sederhana namun ampuh untuk mengusir keberadaan tungau tersebut sesuai dengan apa yang disebutkan dalam hadist Rasulullah. Yakni dengan mengibas-ngibaskan sebanyak tiga kali pada tempat tidurnya.
6. Berkumur Setelah Minum Susu
Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada kita untuk berkumur setelah minum susu. Hal ini dijelaskan dari Ibnu Abbas, Ia berkata Nabi Muhammad SAW minum susu, lalu beliau minta diambilkan air seraya berkumur dengan air tersebut. setelah itu beliau bersabda “Sesungguhnya pada susu itu ada lemaknya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Seperti sunnah-sunnah nabi sebelumnya ditemukan manfaat dan alasan ilmiah jika seseorang berkumur setelah minum susu. Salah satunya kebiasaan ini sangat baik bagi kebersihan gigi dan mulut. Dengan berkumur setelah minum susu dapat menghilangkan zat kapur dan protein yang dihasilkan oleh susu. Karena di dalam susu terdapat kandungan zat kapur yang cukup tinggi, timbunan zat ini dapat menyebabkan pembentukan karang gigi yang dapat mengakibatkan gusi mudah berdarah dan terjadi infeksi. Protein yang dihasilkan dari susu juga dapat mengakibatkan penimbunan bakteri pada rongga mulut dan celah gigi. Maka berkumur setelah minum susu adalah solusi yang terbaik.
Demikianlah ulasan mengenai enam fakta ilmiah di balik sunnah nabi. Sungguh semua prilaku Rasulullah SAW dalam kesehariannya merupakan tauladan yang baik. Jika kita mengikuti apa yang disunnahkannya maka hal tersebut dapat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita.
0 Response to "Enam Fakta Ilmiah Di Balik Sunnah Rasulullah SAW"
Post a Comment