Pernikahan menjadi keinginan semua orang di dunia ini. Selain untuk mendapatkan pasangan hidup, pernikahan juga bisa dijadikan ladang untuk mencari pahala dan keridhaan dari Allah SWT. Sebelum menjelang hari pernikahan ada banyak hal yang harus dipersiapkan, yang paling utama adalah pengetahuan agama.
Ya, pengetahuan agama ini menjadi hal yang sangat krusial di dalam membina rumah tangga agar menjadi keluarga sakinah, mawadaah dan warahmah. Biasanya sebelum melangsungkan pernikahan ada banyak orang yang memberi petunjuk bagaimana cara menjalani biduk rumah tangga.
Tidak jarang di antara mereka bahkan berpesan kepada calon mempelai, terutama wanitanya. Ternyata ada banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang wanita setelah menikah. Apa sajakah pesan yang diutarakan kepada muslimah yang hendak menikah ini? Berikut ulasannya.
1. Pesan Ayah Kepada Anaknya Saat Akan Menikah
Pesan untuk muslimah yang hendak menikah pertama berasal dari pihak ayah. Sosok ayah merupakan orang yang berjuang untuk menafkahi putera puterinya serta menjadi orang yang tangguh dalam menghadapi permasalahan hidup.
Ternyata, di balik sosok kuatnya ini seorang ayah juga memiliki perhatian kepada anak-anaknya terutama yang berjenis kelamin wanita. Terlebih lagi jika anak perempuannya tersebut hendak melangsungkan pernikahnnya.
Pada saat pernikahan anak perempuannya, Abdullah bin Jafarbin Abu Thalib memberikan wasiat kepada anaknya, “jauhilah olehmu perasaan cemburu, karena rasa cemburu merupakan penyebab jatuhnya thalak. Dan juga jauhkanlah dirimu dari sifat yang banyak mengeluh karena keluh kesah sebab timbulnya kemarahan, dan hendaklah kamu memakai celak mata, perhiasan yang paling indah serta wewangian yang paling harum ketika berada di sekitar suami."
2. Pesan Ibu Kepada Anak Perempuannya
Pesan kedua berasal dari Ibu. Ia merupakan sosok yang selalu ada untuk buah hatinya, memberikan kasih sayang tulus sepanjang masa serta jasa yang sangat luar biasa dalam mendidik anak-anaknya. Ketika anaknya tersebut akan menikah, tentulah seorang ibu akan menyampaikan pesan kepada mereka.
Diriwayatkan bahwasanya Asma binti Kharijah Al-Farzari memberikan pesan kepada anak perempuannya “sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang engkau tempati menuju hamparan luas yang tidak engkau ketahui, juga menuju teman yang engkau belum merasa rukun dengannya. Oleh sebab itu, jadilah engkau bumi baginya. Maka ia akan menjadi langit bagimu. Jadilah engkau hamparan baginya, niscaya dia akan menjadi tiang untukmu.”
“Jadilah hamba sahaya baginya, niscaya dia akan menjadi hamba untukmu. Dan janganlah engkau meremehkannya, karena dia akan membencimu dan janganlah engkau menjauhi dirinya, karena dia akan melupakanmu. Bila dia dekat denganmu, maka dekatkanlah dirimu. Bila dia menjauh darimu, maka jauhilah dirinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya, dan matanya. Janganlah dia mencium sesuatu darimu kecuali wewangian dan janganlah dia melihatmu kecuali engkau dalam keadaan cantik.”
3. Pesan Ammah Binti Harits Kepada Anak Perempuaannya Saat Pernikahan
Ketika hendak menikahkan anak perempuannya, Ammah binti Harits pernah berpesan kepada anaknya “Wahai anak perempuanku! Bahwa jika wasiat ditinggalkan karena keistimewaan atau keturunan, maka aku menjauh darimu. Tetapi wasiat merupakan sebuah pengingat bagi orang yang mulia dan bekal bagi orang yang berakal. Jika seseorang merasa cukup pada suami lantaran kekayaan kedua orang tuanya dan hajat kedua orang tuanya, kepadanya maka aku merupakan orang yang merasa paling cukup dari semua itu. Tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki diciptakan untuk perempuan. Oleh karena itu anak perempuanku, jagalah sepuluh perkara ini:
Pertama dan Kedua:
Perlakukan dengan sifat qanaah dan musyawarah melalui perhatian yang baik dan taat, karena pada qanaah terdapat kebahagiaan kalbu, dan pada qanaah terdapat keridhaan Tuhan.
Ketiga dan Keempat:
Buatlah janji dihadapannya dan berintropeksilah di hadapannya. Jangan sampai ia memandang jelek dirimu dan jangan sampai ia mencium dirimu kecuali wewangian.
Kelima dan Keenam:
Perhatikan waktu makan dan tenangkanlah ia tatkala tidur, karena panas kelaparan sangat menjengkelkan dan gangguan tidur menjengkelkan
Ketujuh dan kedelapan: jagalah harta dan keluarganya. Dikarenakan kekuasaan dalam harta artinya pengaturan dalam keuangan yang bagus, dan kekuasaan dalam keluarga artinya perlakuan yang baik.
Kesembilan dan Kesepuluh:
Jangan engkau sebarluaskan rahasianya, serta jangan kau langgar peraturannya. Jika engkau menyebarluaskan rahasanya, berarti engkau tidak menjaga kehormatannya. Jika engkau melanggar perintahnya, berarti engkau merobek dadanya.
Bahwasanya keagungan baginya yang paling besar adalah kemuliaan yang engkau persembahkan untuknya, dan kedamaian yang paling besar adalah perlakuanmu yang paling baik. jauhilah menampakan kebahagiaan di hadapannya jika ia sedang risau, ataupun menampakan kesedihan saat ia bahagia.
Demikian beberapa nasihat yang pernah diberikan oleh orang terdahulu kepada anak perempuannya. Tidak mudah menjadi seorang istri yang sempurna. Banyak hal-hal yang harus diketahui sebelum menikah, agar ketika sudah menikah, keluarga yang dibangun akan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah.
Ya, pengetahuan agama ini menjadi hal yang sangat krusial di dalam membina rumah tangga agar menjadi keluarga sakinah, mawadaah dan warahmah. Biasanya sebelum melangsungkan pernikahan ada banyak orang yang memberi petunjuk bagaimana cara menjalani biduk rumah tangga.
Tidak jarang di antara mereka bahkan berpesan kepada calon mempelai, terutama wanitanya. Ternyata ada banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang wanita setelah menikah. Apa sajakah pesan yang diutarakan kepada muslimah yang hendak menikah ini? Berikut ulasannya.
1. Pesan Ayah Kepada Anaknya Saat Akan Menikah
Pesan untuk muslimah yang hendak menikah pertama berasal dari pihak ayah. Sosok ayah merupakan orang yang berjuang untuk menafkahi putera puterinya serta menjadi orang yang tangguh dalam menghadapi permasalahan hidup.
Ternyata, di balik sosok kuatnya ini seorang ayah juga memiliki perhatian kepada anak-anaknya terutama yang berjenis kelamin wanita. Terlebih lagi jika anak perempuannya tersebut hendak melangsungkan pernikahnnya.
Pada saat pernikahan anak perempuannya, Abdullah bin Jafarbin Abu Thalib memberikan wasiat kepada anaknya, “jauhilah olehmu perasaan cemburu, karena rasa cemburu merupakan penyebab jatuhnya thalak. Dan juga jauhkanlah dirimu dari sifat yang banyak mengeluh karena keluh kesah sebab timbulnya kemarahan, dan hendaklah kamu memakai celak mata, perhiasan yang paling indah serta wewangian yang paling harum ketika berada di sekitar suami."
2. Pesan Ibu Kepada Anak Perempuannya
Pesan kedua berasal dari Ibu. Ia merupakan sosok yang selalu ada untuk buah hatinya, memberikan kasih sayang tulus sepanjang masa serta jasa yang sangat luar biasa dalam mendidik anak-anaknya. Ketika anaknya tersebut akan menikah, tentulah seorang ibu akan menyampaikan pesan kepada mereka.
Diriwayatkan bahwasanya Asma binti Kharijah Al-Farzari memberikan pesan kepada anak perempuannya “sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang engkau tempati menuju hamparan luas yang tidak engkau ketahui, juga menuju teman yang engkau belum merasa rukun dengannya. Oleh sebab itu, jadilah engkau bumi baginya. Maka ia akan menjadi langit bagimu. Jadilah engkau hamparan baginya, niscaya dia akan menjadi tiang untukmu.”
“Jadilah hamba sahaya baginya, niscaya dia akan menjadi hamba untukmu. Dan janganlah engkau meremehkannya, karena dia akan membencimu dan janganlah engkau menjauhi dirinya, karena dia akan melupakanmu. Bila dia dekat denganmu, maka dekatkanlah dirimu. Bila dia menjauh darimu, maka jauhilah dirinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya, dan matanya. Janganlah dia mencium sesuatu darimu kecuali wewangian dan janganlah dia melihatmu kecuali engkau dalam keadaan cantik.”
3. Pesan Ammah Binti Harits Kepada Anak Perempuaannya Saat Pernikahan
Ketika hendak menikahkan anak perempuannya, Ammah binti Harits pernah berpesan kepada anaknya “Wahai anak perempuanku! Bahwa jika wasiat ditinggalkan karena keistimewaan atau keturunan, maka aku menjauh darimu. Tetapi wasiat merupakan sebuah pengingat bagi orang yang mulia dan bekal bagi orang yang berakal. Jika seseorang merasa cukup pada suami lantaran kekayaan kedua orang tuanya dan hajat kedua orang tuanya, kepadanya maka aku merupakan orang yang merasa paling cukup dari semua itu. Tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki diciptakan untuk perempuan. Oleh karena itu anak perempuanku, jagalah sepuluh perkara ini:
Pertama dan Kedua:
Perlakukan dengan sifat qanaah dan musyawarah melalui perhatian yang baik dan taat, karena pada qanaah terdapat kebahagiaan kalbu, dan pada qanaah terdapat keridhaan Tuhan.
Ketiga dan Keempat:
Buatlah janji dihadapannya dan berintropeksilah di hadapannya. Jangan sampai ia memandang jelek dirimu dan jangan sampai ia mencium dirimu kecuali wewangian.
Kelima dan Keenam:
Perhatikan waktu makan dan tenangkanlah ia tatkala tidur, karena panas kelaparan sangat menjengkelkan dan gangguan tidur menjengkelkan
Ketujuh dan kedelapan: jagalah harta dan keluarganya. Dikarenakan kekuasaan dalam harta artinya pengaturan dalam keuangan yang bagus, dan kekuasaan dalam keluarga artinya perlakuan yang baik.
Kesembilan dan Kesepuluh:
Jangan engkau sebarluaskan rahasianya, serta jangan kau langgar peraturannya. Jika engkau menyebarluaskan rahasanya, berarti engkau tidak menjaga kehormatannya. Jika engkau melanggar perintahnya, berarti engkau merobek dadanya.
Bahwasanya keagungan baginya yang paling besar adalah kemuliaan yang engkau persembahkan untuknya, dan kedamaian yang paling besar adalah perlakuanmu yang paling baik. jauhilah menampakan kebahagiaan di hadapannya jika ia sedang risau, ataupun menampakan kesedihan saat ia bahagia.
Demikian beberapa nasihat yang pernah diberikan oleh orang terdahulu kepada anak perempuannya. Tidak mudah menjadi seorang istri yang sempurna. Banyak hal-hal yang harus diketahui sebelum menikah, agar ketika sudah menikah, keluarga yang dibangun akan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah.
0 Response to "Inilah Tiga Pesan untuk Muslimah yang Hendak Menikah"
Post a Comment