Semenjak manusia ada di bumi, mereka mempelajari tentang alam dimana manusia hidup di dalamnya. Banyak orang yang mempelajari Alquran, kenapa Alquran?
Pertama karena kitab suci ini mengandung fakta ilmiah dan sejarah yang tidak mungkin diketahui oleh orang-orang di saat penulisannya, kedua karena Alquran ditulis dalam gaya bahasa unik yang tidak mungkin ditiru, ketiga karena di dalamnya terkandung banyak sekali prediksi tentang dunia ini yang kemudian menjadi nyata. Berikut adalah tujuh bukti bahwa Alquran benar:
1. Terciptanya Jagat Raya
Jagat raya awalnya adalah satu nebula utama, kemudian ada ledakan yang disebut Big Bang yang menjadikan terciptanya galaksi, bintang-bintang, bulan, matahari, dan bumi. Hal ini merupakan teori Big Bang yang ditemukan oleh seorang astronom yang berasal dari Amerika Serikat bernama Edwin Humble pada tahun 1929. Namun hal yang disebut Big Bang ini sudah disebutkan dalam Alquran 1400 tahun yang lalu dimana Allah berfirman yang artinya:
“Dan apakah orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiyya: 30).
2. Bentuk Bumi
Sebelumnya manusia mengira bumi itu datar. Pada 1577 ketika Sir Francis Drake berkeliling dunia, dia membuktikan bahwa bumi itu bulat. Allah berfirman dalam Alquran yang artinya:
“Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (An Naazi’aat: 30).
Kata Arab dahaha dalam surat An Naziat salah satu maknanya adalah “dihamparkan”, dan makna lainnya berasal dari kata Arab duya yang berarti “telur”. Dan di zaman sekarang manusia tahu bahwa bumi tidak sepenuhnya bulat seperti bola melainkan berbentuk lonjong pada kutub-kutubnya dan ditengahnya bulat.
Jadi bentuknya seperti geo-spherical, mirip seperti telur. Kata Arab duya tidak merujuk pada telur biasa, melainkan secara khusus merujuk pada telur burung unta. Bayangkan, Alquran menyebutkan bentuk bumi adalah geo-spherical pada 1400 tahun yang lalu.
3. Cahaya Bulan
Sebelumnya manusia mengira bahwa cahaya bulan adalah cahayanya sendiri, tapi di zaman sekarang umat manusia mengetahui bahwa cahaya bulan bukanlah cahayanya sendiri, melainkan cahaya refleksi (dari cahaya matahari). Dan manusia baru mengetahuinya pada 50-200 tahun yang lalu. Allah telah menyebutkan pada 1400 tahun lalu dalam Alquran yang artinya:
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari (sam) dan bulan yang bercahaya (dari refleksi).” (Al Furqaan: 61).
Kata Arab untuk matahari adalah “sam”, cahayanya selalu dijelaskan sebagai “siraj” yang berarti obor atau lampu yang bercahaya, sedangkan bulan dalam bahasa arab adalah qamar, cahayanya selalu dijelaskan sebagai “munir” atau “nuur”. Munir artinya cahaya yang berasal dari sumber lain, dan nuur artinya cahaya yang terefleksi. Dan tidak pernah dimanapun cahaya bulan dijelaskan sebagai “siraj”.
4. Matahari Berotasi pada Porosnya
Dulu manusia mempelajari bahwa matahari berputar tapi tidak berotasi pada porosnya (statis). Namun sekarang sains membuktikan bahwa matahari kira-kira butuh waktu 25 hari untuk menyelesaikan satu rotasi. Pada 1400 tahun yang lalu Allah berfirman dalam Alquran yang artinya:
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Anbiyya: 33).
Kata Arab “yasbahun” menjelaskan pergerakan dari suatu benda. Dan jika membicarakan tentang benda langit, ini artinya bahwa matahari dan bulan selain berevolusi, keduanya juga berotasi pada porosnya.
5. Siklus Air
Air berevaporasi dari laut, menjadi awan dan bergerak menjadi bintik-bintik air, kemudian awan itu akan menurunkan hujan, dan siklus ini terus berulang. Siklus air dipelajari pada tahun 1580 ketika Sir Bernard Palissy membicarakan tentang siklus air untuk pertama kalinya.
Namun apa yang Bernard Palissy ketahui pada 1580 sudah disebutkan di dalam Alquran 1400 tahun yang lalu. Siklus air disebutkan dalam Alquran dengan detil yang mendalam pada beberapa surat. Disebutkan dalam surat Az-Zumar: 21, Ruum: 24, Hijr: 22, Mu’minun: 18, Ruum: 48, Nuur: 43, Nabaa’: 12-14, A’raaf: 57, Ra’d: 17, Furqaan: 48-49, Yaa Seen: 34, Faatir: 9, Jathiyah: 5, Qaaf:9-10, Waaqi’ah: 67-70, Taariq: 11 dan banyak surat yang secara mendetil menyebutkan tentang siklus air.
6. Gunung sebagai Tiang Bumi
Para geologis berkata bahwa dalamnya muka bumi adalah 300.780 mil. Bagian intinya panas dan cair, bagian luarnya adalah kerak tipis, hanya 1-20 mil tebalnya dan ada kemungkinan besar ia akan berguncang karena fenomena melipat yang menciptakan pegunungan yang mencegah bumi dari guncangan. Allah berfirman 1400 tahun yang lalu dalam Alquran yang artinya:
“Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak.” (An Nabaa’: 6-7).
Dimana sains setuju dengan hal ini, pesan ini juga difirmankan Allah yang artinya:
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka.” (Al Anbiyya: 31).
7. Batas yang Menghalangi Air Laut
Dalam bidang oseanologi, sebelumnya kita tahu bahwa ada dua jenis air, asin dan tawar. Namun Alquran 1400 tahun lalu mengatakan bahwa yang artinya:
“Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Al Furqaan: 53).
Orang tahu bahwa ada dua jenis air. Namun Alquran menyebutkan tentang “batas yang menghalangi”. Hari ini orang tahu bahwa kapanpun satu jenis air mengalir ke jenis air lainnya, maka air akan terhomogenisasi (menyatu). Area homogenisasi inilah yang disebut sebagai “pembatas (barzakh)” dalam Alquran.
Itulah tujuh bukti bahwa Alquran benar. Bahkan ada ribuan bukti bahwa Alquran adalah benar. Alasan dimana sains tidak mengeliminasi Alquran karena 80 persen Alquran sama dengan 100 persen sains. Karena itulah Alquran akan selalu menjadi Kitab yang paling sempurna di mata orang Muslim.
Pertama karena kitab suci ini mengandung fakta ilmiah dan sejarah yang tidak mungkin diketahui oleh orang-orang di saat penulisannya, kedua karena Alquran ditulis dalam gaya bahasa unik yang tidak mungkin ditiru, ketiga karena di dalamnya terkandung banyak sekali prediksi tentang dunia ini yang kemudian menjadi nyata. Berikut adalah tujuh bukti bahwa Alquran benar:
1. Terciptanya Jagat Raya
Jagat raya awalnya adalah satu nebula utama, kemudian ada ledakan yang disebut Big Bang yang menjadikan terciptanya galaksi, bintang-bintang, bulan, matahari, dan bumi. Hal ini merupakan teori Big Bang yang ditemukan oleh seorang astronom yang berasal dari Amerika Serikat bernama Edwin Humble pada tahun 1929. Namun hal yang disebut Big Bang ini sudah disebutkan dalam Alquran 1400 tahun yang lalu dimana Allah berfirman yang artinya:
“Dan apakah orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiyya: 30).
2. Bentuk Bumi
Sebelumnya manusia mengira bumi itu datar. Pada 1577 ketika Sir Francis Drake berkeliling dunia, dia membuktikan bahwa bumi itu bulat. Allah berfirman dalam Alquran yang artinya:
“Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (An Naazi’aat: 30).
Kata Arab dahaha dalam surat An Naziat salah satu maknanya adalah “dihamparkan”, dan makna lainnya berasal dari kata Arab duya yang berarti “telur”. Dan di zaman sekarang manusia tahu bahwa bumi tidak sepenuhnya bulat seperti bola melainkan berbentuk lonjong pada kutub-kutubnya dan ditengahnya bulat.
Jadi bentuknya seperti geo-spherical, mirip seperti telur. Kata Arab duya tidak merujuk pada telur biasa, melainkan secara khusus merujuk pada telur burung unta. Bayangkan, Alquran menyebutkan bentuk bumi adalah geo-spherical pada 1400 tahun yang lalu.
3. Cahaya Bulan
Sebelumnya manusia mengira bahwa cahaya bulan adalah cahayanya sendiri, tapi di zaman sekarang umat manusia mengetahui bahwa cahaya bulan bukanlah cahayanya sendiri, melainkan cahaya refleksi (dari cahaya matahari). Dan manusia baru mengetahuinya pada 50-200 tahun yang lalu. Allah telah menyebutkan pada 1400 tahun lalu dalam Alquran yang artinya:
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari (sam) dan bulan yang bercahaya (dari refleksi).” (Al Furqaan: 61).
Kata Arab untuk matahari adalah “sam”, cahayanya selalu dijelaskan sebagai “siraj” yang berarti obor atau lampu yang bercahaya, sedangkan bulan dalam bahasa arab adalah qamar, cahayanya selalu dijelaskan sebagai “munir” atau “nuur”. Munir artinya cahaya yang berasal dari sumber lain, dan nuur artinya cahaya yang terefleksi. Dan tidak pernah dimanapun cahaya bulan dijelaskan sebagai “siraj”.
4. Matahari Berotasi pada Porosnya
Dulu manusia mempelajari bahwa matahari berputar tapi tidak berotasi pada porosnya (statis). Namun sekarang sains membuktikan bahwa matahari kira-kira butuh waktu 25 hari untuk menyelesaikan satu rotasi. Pada 1400 tahun yang lalu Allah berfirman dalam Alquran yang artinya:
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Anbiyya: 33).
Kata Arab “yasbahun” menjelaskan pergerakan dari suatu benda. Dan jika membicarakan tentang benda langit, ini artinya bahwa matahari dan bulan selain berevolusi, keduanya juga berotasi pada porosnya.
5. Siklus Air
Air berevaporasi dari laut, menjadi awan dan bergerak menjadi bintik-bintik air, kemudian awan itu akan menurunkan hujan, dan siklus ini terus berulang. Siklus air dipelajari pada tahun 1580 ketika Sir Bernard Palissy membicarakan tentang siklus air untuk pertama kalinya.
Namun apa yang Bernard Palissy ketahui pada 1580 sudah disebutkan di dalam Alquran 1400 tahun yang lalu. Siklus air disebutkan dalam Alquran dengan detil yang mendalam pada beberapa surat. Disebutkan dalam surat Az-Zumar: 21, Ruum: 24, Hijr: 22, Mu’minun: 18, Ruum: 48, Nuur: 43, Nabaa’: 12-14, A’raaf: 57, Ra’d: 17, Furqaan: 48-49, Yaa Seen: 34, Faatir: 9, Jathiyah: 5, Qaaf:9-10, Waaqi’ah: 67-70, Taariq: 11 dan banyak surat yang secara mendetil menyebutkan tentang siklus air.
6. Gunung sebagai Tiang Bumi
Para geologis berkata bahwa dalamnya muka bumi adalah 300.780 mil. Bagian intinya panas dan cair, bagian luarnya adalah kerak tipis, hanya 1-20 mil tebalnya dan ada kemungkinan besar ia akan berguncang karena fenomena melipat yang menciptakan pegunungan yang mencegah bumi dari guncangan. Allah berfirman 1400 tahun yang lalu dalam Alquran yang artinya:
“Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak.” (An Nabaa’: 6-7).
Dimana sains setuju dengan hal ini, pesan ini juga difirmankan Allah yang artinya:
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka.” (Al Anbiyya: 31).
7. Batas yang Menghalangi Air Laut
Dalam bidang oseanologi, sebelumnya kita tahu bahwa ada dua jenis air, asin dan tawar. Namun Alquran 1400 tahun lalu mengatakan bahwa yang artinya:
“Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Al Furqaan: 53).
Orang tahu bahwa ada dua jenis air. Namun Alquran menyebutkan tentang “batas yang menghalangi”. Hari ini orang tahu bahwa kapanpun satu jenis air mengalir ke jenis air lainnya, maka air akan terhomogenisasi (menyatu). Area homogenisasi inilah yang disebut sebagai “pembatas (barzakh)” dalam Alquran.
Itulah tujuh bukti bahwa Alquran benar. Bahkan ada ribuan bukti bahwa Alquran adalah benar. Alasan dimana sains tidak mengeliminasi Alquran karena 80 persen Alquran sama dengan 100 persen sains. Karena itulah Alquran akan selalu menjadi Kitab yang paling sempurna di mata orang Muslim.
Subhanallah...
ReplyDelete