Teman merupakan orang yang kita kenal dan menemani perjalanan hidup kita. Ada banyak alasan mengapa kita memilih berteman dengan seseorang. Di antaranya adalah adanya kecocokan dan rasa nyaman antara satu dengan yang lainnya.
Namun, lebih dari pada itu sudah seharusnya kita lebih selektif dalam memilih teman. Hal ini disebabkan, teman juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita. Bahkan perintah ini juga disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya.
Namun, lebih dari pada itu sudah seharusnya kita lebih selektif dalam memilih teman. Hal ini disebabkan, teman juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita. Bahkan perintah ini juga disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya.
Kita diperintahkan untuk memilih teman yang baik dan shaleh. Bukan tanpa alasan, karena ternyata ada banyak manfaat yang akan diperoleh apabila kita berteman dengan orang yang baik. Lantas apa sajakah manfaat yang dimaksud? Berikut informasi selengkapnya.
1. Dia Akan Mengingatkan Kita Untuk Beramal Shalih, Juga Saat Terjatuh Dalam Kesalahan
Berteman dengan orang yang baik tidak hanya bermanfaat untuk di dunia saja. Akan tetapi, mereka juga akan mendatangkan manfaat bagi kehidupan di akhirat kelak. Dengan berteman dengan orang yang baik maka mereka akan senantiasa mengingatkan kita untuk melakukan amalan shaleh. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga akan mengingatkan ketika kita berada dalam kesalahan.
Teman yang baik akan selalu mendukung kita dalam mengerjakan kebaikan. Berikut adalah kisah persaudaraan yang berasal dari Salman dan Abu Darda’:
Dari Abu Juhaifah Wahb bin ‘Abdullah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mempersaudarakan antara Salman dan Abu Darda’. Tatkala Salman bertandang (ziarah) ke rumah Abu Darda’, ia melihat Ummu Darda’ (istri Abu Darda’) dalam keadaan mengenakan pakaian yang serba kusut. Salman pun bertanya padanya, “Mengapa keadaan kamu seperti itu?” Wanita itu menjawab, “Saudaramu Abu Darda’ sudah tidak mempunyai hajat lagi pada keduniaan.”
Kemudian Abu Darda’ datang dan ia membuatkan makanan untuk Salman. Setelah selesai Abu Darda’ berkata kepada Salman, “Makanlah, karena saya sedang berpuasa.” Salman menjawab, “Saya tidak akan makan sebelum engkau pun makan.” Maka Abu Darda’ pun makan. Pada malam harinya, Abu Darda’ bangun untuk mengerjakan shalat malam. Salman pun berkata padanya, “Tidurlah.” Abu Darda’ pun tidur kembali.
Ketika Abu Darda’ bangun hendak mengerjakan shalat malam, Salman lagi berkata padanya, “Tidurlah!” Hingga pada akhir malam, Salman berkata, “Bangunlah.” Lalu mereka shalat bersama-sama. Setelah itu, Salman berkata kepadanya,
“Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut.“
Kemudian Abu Darda’ mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menceritakan apa yang baru saja terjadi. Beliau lantas bersabda, “Salman itu benar.” (HR. Bukhari, no. 1968).
Dari kisah di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Abu Darda’ adalah sosok yang menomor satukan perkara akhiratnya. Namun, kesalahan ia lakukan karena dirinya melupakan urusan dunia, bahkan tidak peduli akan dirinya dan keluarganya. Maka sebagai teman yang baik, Salman menasihatinya bahwa ada hak untuk Allah, diri sendiri dan keluarga yang harus dipenuhi.
2. Dia Akan Mendoakan Kita Dalam Kebaikan
Tidak hanya mengingatkan dalam kebaikan, ternyata memiliki teman yang baik juga akan bermanfaat karena mereka tentu akan senantiasa mendokan kita di dalam kebaikan. Hal ini jelas berguna, karena doa orang yang shaleh tentu akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dari Shafwan bin ‘Abdillah bin Shafwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan,
“Aku tiba di negeri Syam. Kemudian saya bertemu dengan Ummu Ad-Darda’ (ibu mertua Shafwan, pen) di rumah. Namun, saya tidak bertemu dengan Abu Ad-Darda’ (bapak mertua Shafwan, pen). Ummu Ad-Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shafwan) berkata, “Iya.”
Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan pada kami karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,”
“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”
Shafwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia menukilnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim, no. 2733)
Saat kita tasyahud, kita seringkali membaca bacaan berikut,
“Assalaamu ‘alainaa wa ‘ala ‘ibadillahish shalihiin (artinya: salam untuk kami dan juga untuk hamba Allah yang shalih).”
Disebutkan dalam lanjutan hadits,
“Jika kalian mengucapkan seperti itu, maka doa tadi akan tertuju pada setiap hamba Allah yang shalih di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari, no. 831 dan Muslim, no. 402).
3. Teman Dekat yang Baik Akan Dibangkitkan Bersama Kita Pada Hari Kiamat
Manfaat memiliki teman baik yang terakhir adalah ternyata teman dekat yang baik dan shaleh akan dibangkitkan kelak bersama kita pada hari kiamat. Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Ada yang berkata pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ada seseorang yang mencintai suatu kaum, namun ia tak pernah berjumpa dengan mereka.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, ‘Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhari, no. 6170; Muslim, no. 2640)
Demikianlah informasi mengenai tiga manfaat berteman dengan orang yang baik dan shaleh. Oleh karena itu, apabila kita ingin memperoleh ketiga manfaat di atas maka carilah teman yang bisa mendatangkan kebaikan tidak hanya untuk kehidupan di dunia namun juga di akhirat.
1. Dia Akan Mengingatkan Kita Untuk Beramal Shalih, Juga Saat Terjatuh Dalam Kesalahan
Berteman dengan orang yang baik tidak hanya bermanfaat untuk di dunia saja. Akan tetapi, mereka juga akan mendatangkan manfaat bagi kehidupan di akhirat kelak. Dengan berteman dengan orang yang baik maka mereka akan senantiasa mengingatkan kita untuk melakukan amalan shaleh. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga akan mengingatkan ketika kita berada dalam kesalahan.
Teman yang baik akan selalu mendukung kita dalam mengerjakan kebaikan. Berikut adalah kisah persaudaraan yang berasal dari Salman dan Abu Darda’:
Dari Abu Juhaifah Wahb bin ‘Abdullah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mempersaudarakan antara Salman dan Abu Darda’. Tatkala Salman bertandang (ziarah) ke rumah Abu Darda’, ia melihat Ummu Darda’ (istri Abu Darda’) dalam keadaan mengenakan pakaian yang serba kusut. Salman pun bertanya padanya, “Mengapa keadaan kamu seperti itu?” Wanita itu menjawab, “Saudaramu Abu Darda’ sudah tidak mempunyai hajat lagi pada keduniaan.”
Kemudian Abu Darda’ datang dan ia membuatkan makanan untuk Salman. Setelah selesai Abu Darda’ berkata kepada Salman, “Makanlah, karena saya sedang berpuasa.” Salman menjawab, “Saya tidak akan makan sebelum engkau pun makan.” Maka Abu Darda’ pun makan. Pada malam harinya, Abu Darda’ bangun untuk mengerjakan shalat malam. Salman pun berkata padanya, “Tidurlah.” Abu Darda’ pun tidur kembali.
Ketika Abu Darda’ bangun hendak mengerjakan shalat malam, Salman lagi berkata padanya, “Tidurlah!” Hingga pada akhir malam, Salman berkata, “Bangunlah.” Lalu mereka shalat bersama-sama. Setelah itu, Salman berkata kepadanya,
“Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut.“
Kemudian Abu Darda’ mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menceritakan apa yang baru saja terjadi. Beliau lantas bersabda, “Salman itu benar.” (HR. Bukhari, no. 1968).
Dari kisah di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Abu Darda’ adalah sosok yang menomor satukan perkara akhiratnya. Namun, kesalahan ia lakukan karena dirinya melupakan urusan dunia, bahkan tidak peduli akan dirinya dan keluarganya. Maka sebagai teman yang baik, Salman menasihatinya bahwa ada hak untuk Allah, diri sendiri dan keluarga yang harus dipenuhi.
2. Dia Akan Mendoakan Kita Dalam Kebaikan
Tidak hanya mengingatkan dalam kebaikan, ternyata memiliki teman yang baik juga akan bermanfaat karena mereka tentu akan senantiasa mendokan kita di dalam kebaikan. Hal ini jelas berguna, karena doa orang yang shaleh tentu akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dari Shafwan bin ‘Abdillah bin Shafwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan,
“Aku tiba di negeri Syam. Kemudian saya bertemu dengan Ummu Ad-Darda’ (ibu mertua Shafwan, pen) di rumah. Namun, saya tidak bertemu dengan Abu Ad-Darda’ (bapak mertua Shafwan, pen). Ummu Ad-Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shafwan) berkata, “Iya.”
Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan pada kami karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,”
“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”
Shafwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia menukilnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim, no. 2733)
Saat kita tasyahud, kita seringkali membaca bacaan berikut,
“Assalaamu ‘alainaa wa ‘ala ‘ibadillahish shalihiin (artinya: salam untuk kami dan juga untuk hamba Allah yang shalih).”
Disebutkan dalam lanjutan hadits,
“Jika kalian mengucapkan seperti itu, maka doa tadi akan tertuju pada setiap hamba Allah yang shalih di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari, no. 831 dan Muslim, no. 402).
3. Teman Dekat yang Baik Akan Dibangkitkan Bersama Kita Pada Hari Kiamat
Manfaat memiliki teman baik yang terakhir adalah ternyata teman dekat yang baik dan shaleh akan dibangkitkan kelak bersama kita pada hari kiamat. Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Ada yang berkata pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ada seseorang yang mencintai suatu kaum, namun ia tak pernah berjumpa dengan mereka.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, ‘Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhari, no. 6170; Muslim, no. 2640)
Demikianlah informasi mengenai tiga manfaat berteman dengan orang yang baik dan shaleh. Oleh karena itu, apabila kita ingin memperoleh ketiga manfaat di atas maka carilah teman yang bisa mendatangkan kebaikan tidak hanya untuk kehidupan di dunia namun juga di akhirat.
0 Response to "Ternyata Inilah Tiga Manfaat Memiliki Teman yang Baik"
Post a Comment