Setiap orang tentu menginginkan kesuksesan di dalam menjalani hidup. Baik itu sukses dalam pekerjaan, pendidikan ataupun rumah tangga. Oleh sebab itu, mereka melakukan segala cara agar bisa meraih kesuksesan tersebut.
Akan tetapi, tidak semua orang bisa beruntung meneguk manisnya kesuksesan. Malah banyak di antara orang yang sudah berusaha keras justru gagal dalam pencapaiannya. Hal ini mengundang banyak respon dari orang yang merasa gagal tersebut.
Akan tetapi, tidak semua orang bisa beruntung meneguk manisnya kesuksesan. Malah banyak di antara orang yang sudah berusaha keras justru gagal dalam pencapaiannya. Hal ini mengundang banyak respon dari orang yang merasa gagal tersebut.
Ada di antara mereka yang berputus asa, bahkan berniat untuk mengakhiri hidup. Namun bagaimana sebenarnya pandangan Islam dalam menyikapi kegagalan? Apa yang harus kita lakukan ketika ditimpa kegagalan tersebut? Untuk lebih jelas, berikut informasi selengkapnya.
1. Yakinilah Takdir Allah dan Setiap Takdir Allah Pasti Ada Hikmahnya
Hal pertama yang harus dilakukan ketika menghadapi kegagalan adalah meyakini bahwa kegagalan yang terjadi itu merupakan takdir yang sudah tetapkan oleh Allah SWT. Selain itu, percayalah bahwa di balik kegagalan yang menimpa diri tersebut pasti ada terkandung hikmah di dalamnya. Dengan keyakinan yang demikian maka diri kita akan terlepas dari perasaan putus asa. Allah SWT berfirman:
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116)
2. Ketahuilah, Manusia Memang Akan Selalu Diuji, Sesuai Dengan Tingkatan Iman
Selain meyakini bahwa kegagalan merupakan takdir dari Allah, kita juga harus memahami bahwasanya manusia itu akan selalu diuji sesuai dengan tingkatan imannya. Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad 1: 185. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih)
3. Ingatlah, di Balik Kegagalan Pasti Ada Kesuksesan
Banyak orang yang berpikir bahwa ketika ia mengalami kegagalan, maka semuanya berakhir. Namun, pandangan yang demikian ini adalah suatu keyakinan yang salah. Karena sejatinya di balik kegagalan tersebut pasti ada kesuksesan yang kelak akan muncul saat tiba waktunya. Oleh sebab itu, kita tidak diperbolehkan untuk berputus asa. Justru sebaliknya, kita harus berusaha lebih keras lagi agar mencapai bangkit dari kegagalan tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Asy Syarh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Asy Syarh: 6).
Qotadah mengatakan, “Diceritakan pada kami bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu beliau mengatakan,
“Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya. Lihat Tafsir Ath Thobari, 24: 496, Dar Hijr)
4. Hadapilah Kegagalan Dengan Bersabar
Selain harus percaya bahwa ada kesuksesan di balik kegagalan, kita juga harus menghadapi kegagalan tersebut dengan penuh kesabaran. Sebab dengan kesabaran tersebut akan membuat kita lebih jernih dalam berpikir dan tidak mudah berputus asa. ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran.” (Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu ‘Abdil Barr, hal. 250, Mawqi’ Al Waroq)
Yang dimaksud dengan bersabar adalah menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah serta menahan anggota badan dari perilaku emosional seperti menampar pipi dan merobek baju. (Lihat ‘Uddatush Shobirin wa Zakhirotusy Syakirin, hal. 10)
5. Yakinlah Pahala Besar di Balik Kesabaran yaitu Surga
Ternyata ada banyak manfaat di balik sabar dalam menghadapi kegagalan. Ketika seseorang mendapatkan ujian berupa kegagalan dalam hidupnya, maka ia harus yakin bahwa ada pahala yang besar di balik sabar yang dilakukannya yaitu balasan berupa surga di akhirat kelak. Ingatlah janji Allah,
‘Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan, “Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat.” As Sudi mengatakan, “Balasan orang yang bersabar adalah surga.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 12/117, Muassasah Qurthubah)
6. Ucapkanlah “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa”, Pasti Ada Ganti yang Lebih Baik
Selain langkah-langkah di atas, ternyata kita juga harus mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa”, pasti ada ganti yang lebih baik. Ummu Salamah adalah salah satu istri Rasulullah SAW berkata bahwa beliau pernah mendengan Rasulullah bersabda:
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim no. 918)
Demikianlah informasi mengenai enam langkah yang harus dilakukan ketika menghadapi kegagalan. Oleh sebab itu, sebagai kaum muslim sudah sepantasnya kita tidak menyerah ketika Allah memberikan cobaan berupa kegagalan di dalam hidup. Percayalah bahwa ketika kita bisa melewati kegagalan, maka kita akan mendapatkan kesuksesan di masa yang akan datang.
1. Yakinilah Takdir Allah dan Setiap Takdir Allah Pasti Ada Hikmahnya
Hal pertama yang harus dilakukan ketika menghadapi kegagalan adalah meyakini bahwa kegagalan yang terjadi itu merupakan takdir yang sudah tetapkan oleh Allah SWT. Selain itu, percayalah bahwa di balik kegagalan yang menimpa diri tersebut pasti ada terkandung hikmah di dalamnya. Dengan keyakinan yang demikian maka diri kita akan terlepas dari perasaan putus asa. Allah SWT berfirman:
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116)
2. Ketahuilah, Manusia Memang Akan Selalu Diuji, Sesuai Dengan Tingkatan Iman
Selain meyakini bahwa kegagalan merupakan takdir dari Allah, kita juga harus memahami bahwasanya manusia itu akan selalu diuji sesuai dengan tingkatan imannya. Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad 1: 185. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih)
3. Ingatlah, di Balik Kegagalan Pasti Ada Kesuksesan
Banyak orang yang berpikir bahwa ketika ia mengalami kegagalan, maka semuanya berakhir. Namun, pandangan yang demikian ini adalah suatu keyakinan yang salah. Karena sejatinya di balik kegagalan tersebut pasti ada kesuksesan yang kelak akan muncul saat tiba waktunya. Oleh sebab itu, kita tidak diperbolehkan untuk berputus asa. Justru sebaliknya, kita harus berusaha lebih keras lagi agar mencapai bangkit dari kegagalan tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Asy Syarh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Asy Syarh: 6).
Qotadah mengatakan, “Diceritakan pada kami bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu beliau mengatakan,
“Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya. Lihat Tafsir Ath Thobari, 24: 496, Dar Hijr)
4. Hadapilah Kegagalan Dengan Bersabar
Selain harus percaya bahwa ada kesuksesan di balik kegagalan, kita juga harus menghadapi kegagalan tersebut dengan penuh kesabaran. Sebab dengan kesabaran tersebut akan membuat kita lebih jernih dalam berpikir dan tidak mudah berputus asa. ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran.” (Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu ‘Abdil Barr, hal. 250, Mawqi’ Al Waroq)
Yang dimaksud dengan bersabar adalah menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah serta menahan anggota badan dari perilaku emosional seperti menampar pipi dan merobek baju. (Lihat ‘Uddatush Shobirin wa Zakhirotusy Syakirin, hal. 10)
5. Yakinlah Pahala Besar di Balik Kesabaran yaitu Surga
Ternyata ada banyak manfaat di balik sabar dalam menghadapi kegagalan. Ketika seseorang mendapatkan ujian berupa kegagalan dalam hidupnya, maka ia harus yakin bahwa ada pahala yang besar di balik sabar yang dilakukannya yaitu balasan berupa surga di akhirat kelak. Ingatlah janji Allah,
‘Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan, “Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat.” As Sudi mengatakan, “Balasan orang yang bersabar adalah surga.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 12/117, Muassasah Qurthubah)
6. Ucapkanlah “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa”, Pasti Ada Ganti yang Lebih Baik
Selain langkah-langkah di atas, ternyata kita juga harus mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa”, pasti ada ganti yang lebih baik. Ummu Salamah adalah salah satu istri Rasulullah SAW berkata bahwa beliau pernah mendengan Rasulullah bersabda:
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim no. 918)
Demikianlah informasi mengenai enam langkah yang harus dilakukan ketika menghadapi kegagalan. Oleh sebab itu, sebagai kaum muslim sudah sepantasnya kita tidak menyerah ketika Allah memberikan cobaan berupa kegagalan di dalam hidup. Percayalah bahwa ketika kita bisa melewati kegagalan, maka kita akan mendapatkan kesuksesan di masa yang akan datang.
0 Response to "Lakukan Enam Langkah Ini Saat Hadapi Kegagalan"
Post a Comment