Suami, Lakukan Tiga Hal Ini Saat Istrimu Marah


Perasaan marah bisa datang kepada siapa saja, tanpa terkecuali pada seorang istri. Ada banyak sekali alasan pemicu timbulnya rasa marah dalam hati pasangan. Mulai dari sikap suami yang tidak baik, atau masalah keuangan yang kurang.

Namun, sebagai suami yang menjadi pemimpin yang bijak harus bisa menetralisir rasa marah istrinya tersebut agar terbina rumah tangga yang harmonis dan berkualitas. Namun tidak semua suami mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi istri yang sedang marah.


Ternyata di ajaran Islam telah diberikan keteladan dari Rasulullah dan hamba-hamba yang berakhlak baik mengenai cara menghadapi istri yang dengan marah. Lalu bagaimanakah caranya? Berikut informasi selengkapnya.

1. Bersikap Sabar

Hal pertama yang harus dilakukan para suami ketika istri sedang marah adalah bersabar. Sikap sabar merupakan amalan yang sangat utama, bahkan Allah SWT menegaskan bahwa pahala sabar itu tidak terbatas (QS. 39:10). Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan umat Islam agar senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT kemudian bersabar (QS. 7:128).

Pada suatu hari ada seorang lelaki yang tergesa-gesa menuju rumah sayyidina Umar ra dengan maksud untuk mengadu perilaku istrinya yang sering sekali marah. Namun, ternyata ketika sampai di rumah Khalifah Umar ra, ia tidak sengaja mendengar suara istri Umar bin Khattab sedang marah kepada suaminya tersebut.

Akan tetapi, hal yang membuat si lelaki itu bingung adalah Sayyidina Umar sama sekali tidak membela diri. Melihat kejadian tersebut membuat si lelaki itu melangkahkan kaki untuk pulang sembari bergumam, Kalau Khalifah saja dimarahi oleh istrinya dan tidak bereaksi apa-apa, untuk apa saya mengadu kepada beliau?” sembari terus melangkahkan kakinya.

Tak disangka, ternyata Sayyidina Umar menyadari kehadiran sang tamu. Beliau pun segera membuka pintu dan tatkala melihat sang tamu telah beranjak, buru-buru beliau memanggil, ”Apa keperluanmu?”

Lelaki itu pun berbalik dan segera menghadap Sayyidina Umar. ”Wahai Amirul Mu’minin, sebenarnya aku datang untuk mengadukan perilaku istriku dan sikapnya kepadaku, tapi aku mendengar hal yang sama pada istri tuan.”

”Wahai saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya, karena itu memang kewajibanku. Istrikulah yang memasak makanan, membuatkan roti, mencucikan pakaian, dan menyusui anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya,” jawab Umar.

”Di samping itu,” sambung Umar, ”Hatiku merasa tenang (untuk tidak melakukan perbuatan haram—sebab jasa istriku). Karena itulah aku tetap sabar atas perbuatann istriku.”

”Wahai Amirul Mu’minin, istriku juga demikian,” ujar orang laki-laki itu.

”Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya sebentar!”

Sabar dalam menghadapi istri yang marah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain tidak membalas dengan apapun, baik itu berupa ucapan ataupun perbuatan. Seperti halnya yang diteladankan oleh Sayyidina Umar di atas. Beliau mengamalkan kesabaran dengan sempurna yakni dengan menahan diri untuk tidak terjebak emosi. Beliau lebih memiliih untuk diam dan mendengarkan dengan tabar perkataan istrinya serta terus berusaha mengingat kebaikan yang dilakukan oleh istri.

2. Bersikap Adil


Hal kedua yang harus dilakukan ketika menghadapi istri yang sedang marah adalah dengan bersikap adil. Islam memerintahkan kepada umatnya untuk berlaku adil kepada semua makhuk, terlebih lagi kepada istri dan keluarga. Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu .” (QS: An-Nisa’: 135)

Di dalam rumah tangga Sayyidina Umar radhiyallahu anhu merupakan sosok yang tidak hanya pintar dalam menuntut haknya. Akan tetapi, beliau juga mengerti dengan baik hak dari istrinya. Beliau bahkan selalu mengingat jasa yang telah dilakukan oleh istrinya. Sehingga ia merasa penting untuk menghargai dan menghormati sang istri termasuk saat sedang marah.

Sungguh mendengarkan kemarah istri itu bukanlah sebuah kelemahan bagi suami. Justru hal tersebut menjadi kekuatan seorang suami. Mendengarkan kemarahan istri menjadi salah satu cara untuk menjaga keutuhan rumah tangga tetap terjaga. Selain itu, sikap yang demikian juga mencegah terjadinya perang mulut, adu argumentasi ataupun debat antara suami dan istri.

3. Memaafkan Kesalahan Istri


Memaafkan kesalahan istri menjadi hal terakhir yang harus dilakukan oleh suami ketika istrinya sedang marah. Suami yang baik harus memiliki hati yang luas, sehingga tidak mudah tersinggung apalagi sampai sakit hati dan terbawa emosi kepada istrinya.

Ia akan dengan senang hati memaafkan kesalahan istrinya karena suami tersebut menyadari bahwa setiap manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain itu, Islam telah memberikan anjuran untuk saling memaafkan.

Jadi apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh istri termasuk kemarahannya, berlapang dadalah untuk memaafkannya. Sebab hal yang demikian itu penting untuk keberlangsungan rumah tangga. Abaikanlah segala hal yang dapat memicu timbulnya berdebatan yang berakhir pertengkaran.

Demikianlah informasi mengenai tiga hal yang harus dilakukan oleh suami ketika istrinya sedang marah. Perbanyaklah untuk mengingat kebaikan dan jasa serta kasih sayang yang telah diberikan istri kepada suami dan keluarga. Jadilah suami yang bijak agar terbentuk rumah yang bahagia senantiasa diberkahi oleh Allah SWT.

1 Response to "Suami, Lakukan Tiga Hal Ini Saat Istrimu Marah"

  1. tips yang bagus bro..tapi klo ane biasanya tidur aja...nanti juga baik sendiri hehehe

    ReplyDelete