Perasaan sedih merupakan bagian yang menjadi fitrah seorang manusia. Tidak ada satupun orang di dunia ini yang bisa terlepas dari kesedihan. Ada banyak faktor yang menjadi pemicu timbulnya rasa sedih, mulai dari kehilangan ataupun kegagalan atas sebuah pencapaian.
Tidak hanya manusia biasa, bahkan Nabi dan Rasul juga pernah merasakan kesedihan. Akan tetapi kesedihan mereka tidak melampaui batas, sehingga tidak melemahkan iman. Pada kenyataannya, sebagian besar manusia biasa larut dalam kesedihan yang membuat iman mereka melemah.
Biasanya mereka yang larut dalam keadaan tersebut karena lemah ilmu agamanya dan minim pengetahuan dan amalan yang mereka lakukan. Ternyata ada amalan-amalan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kesedihan. Berikut informasinya.
1. Pelihara dan Perkuat Iman
Amalan pertama yang bisa dilakukan menghilangkan kesedihan adalah dengan memilihara iman dan memperkuat iman. Seperti yang diketahui bahwa mereka yang imannya tidak terpelihara bisa dengan mudah merasakan kesedihan yang mendalam dan berputus ada. Allah Ta’ala berfirman:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran [3]: 139).
Dalam tafsir Ibn Katsir dijelaskan bahwa, bagi orang-orang yang beriman diberikan kesudahan yang baik dan pertolongan dari Allah.
Memilihara dan memperkuat iman bisa menghindari seorang muslim dari kebodohan dan kesedihan yang tidak beralasan. Orang yang imannya tidak kuat merasa hidupnya tidak pernah bahagia. Oleh sebab itu, sebagai orang yang beriman, kita mestinya memperkuat iman agar hati kita menjadi teguh dan merasa optimis akan adanya pertolongan dari Allah SWT terhadap semua masalah.
2. Istiqomah
Istiqomah merupakan sikap teladan yang harus dimiliki oleh seluruh umat Islam. Istiqomah adalah teguh pendirian terhadap syariat Allah SWT. Tenyata mengamalkan sikap istiqomah dalam kehidupan sehari-hari bisa menghilangkan kesedihan seseorang. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat [41]: 30).
Ibn Katsir menjelaskan, ayat tersebut menghendaki agar umat Islam memurnikan amal untuk Allah dan beramal karena taat kepada Allah Ta’ala atas apa yang disyari’atkan-Nya kepada mereka (sepanjang hayat).
Dalam kegiatan nyatanya, seorang yang istiqomah itu akan konsisten dalam mendirikan shalat 5 waktu, menunaikan zakat, dan beramal shaleh dalam segala situasi dan kondisi. Oleh sebab itu, bagi mereka yang senantiasa istiqomah dalam kehidupannya kan mendapatkan kabar gembira berupa surga.
3. Dekat dengan Al-Qur’an
Selain memelihara iman dan istiqomah dalam syariat Allah SWT, ternyata mendekatkan diri dengan Al-Qur’an juga bisa menjadi solusi agar menghilangkan kesedihan dari dalam hati manusia. Maksud dari mendekatkan diri dengan Al-Qur’an adalah dengan membaca, memahami dan mengamalkannya. Allah Ta’ala berfirman:
“Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS: Al-Baqarah [2]: 38).
Ibn Katsir menjelaskan bahwa ayat itu memerintahkan agar umat Islam benar-benar dekat dan akrab dengan Al-Qur’an disertai komitmen meneladani Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam. Dengan seperti itu, setiap diri dari umat ini akan terberbas dari kesedihan karena urusan dunia yang luput dari tangannya.
Oleh sebab itu, tidak heran apabila para sahabat dan ulama terdahulu sangat mencintai dan merasa bangga apabila mereka membaca, mengkaji dan dapat mengamalkan Al-Qur’an.
Sungguh tidak mengherankan jika para sahabat dan ulama terdahulu begitu cinta dan bangga membaca, mengkaji dan mengamalkan Al-Qur’an.
4. Ittiba’ Rasulullah Shallalahu Alayhi Wasallam
Amalan terakhir yang harus dilakukan untuk menghilangkan kesedihan adalah dengan Ittiba’ Rasulullah SAW. Maksud dari Ittiba’ adalah mengikuti Rasulullah dalam segala situasi dan kondisi. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS: Al-A’raaf [7]: 35).
Implementasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan oleh setiap muslim adalah dengan senantiasa bertakwa kepada Allah dan tidak melakukan apapun kecuali kebaikan dan perbaikan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Itulah empat amalan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kesedihan yang sedang dirasakan. Selain bisa menghilangkan kesedihan, dengan melakukan amalan tersebut juga dapat membuat kita mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT. Jika sedang dilanda kesedihan, jadikan hal tersebut sebagai penguat iman dan takwa agar menjadi hamba Allah yang lebih produktif melakukan kebaikan.
0 Response to "Empat Amalan untuk Hilangkan Kesedihan"
Post a Comment