Lima Cara Berbakti kepada Orangtua yang Sudah Tiada

Kasih sayang orangtua mengalir sepanjang masa. Merekalah orang pertama yang memberikan kasih sayang sejak kita lahir ke dunia. Ribuan ucapan terimakasih pun tidak akan pernah bisa menggantikan kasih sayang yang telah dilimpahkan oleh orang tua kepada anaknya.

Orangtua senantiasa menjaga dan mengasihi kita selama hidupnya. Bahkan mereka rela mengorbankan apapun demi buah hatinya. Itulah sebabnya sebagai anak kita harus membalas segala kebaikan mereka dengan cara berbakti.

Lima Cara Berbakti kepada Orangtua yang Sudah Tiada

Ada banyak cara untuk menunjukkan cara berbakti kepada orangtua selagi mereka hidup. Namun yang menjadi pertanyaan bagaimana jika orangtua kita sudah tiada? Ternyata ada juga cara berbakti kepada orangtua yang sudah tiada. Bagaimana caranya? Berikut informasi selengkapnya.

Bersyukurlah orang-orang yang orangtuanya masih hidup karena bisa memberikan apapun kepada mereka dalam rangka berbakti. Selain itu, kita juga bisa mencurahkan kasih sayang serta perhatian kepada mereka untuk membalas semua kebaikannya selama ini. Namun, bagi anak yang orangtuanya sudah tiada jangan khawatir karena kita masih tetap bisa berbakti kepada mereka.

Suatu saat datang seorang laki-laki dari golongan Anshar dan bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah masih ada perbuatan bakti yang harus aku perbuat kepada kedua orangtuaku setelah mereka meninggal?” Kemudian Nabi Shallallahu “alaihi Wassallam menjawab:

“Ya, ada empat perkara: menshalatinya dan memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka, melaksanakan janji-janji mereka, memuliakan teman-teman mereka, dan menyambung tali kekeluargaan yang kamu tidak memiliki pertalian kecuali dari adanya pertalian itu, itu perbuatan bakti kepada mereka yang tersisa bagimu untuk kamu lakukan setelah mereka meninggal.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).

1. Berusaha menjadi Anak Shaleh

Cara pertama untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal adalah dengan berusaha menjadi anak shaleh. Dengan menjadi anak yang shaleh, maka ia akan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ia akan senantiasa berdoa kepada Allah dan doa dari anak shaleh pada orangtuanya yang sudah meninggal sekalipun merupakan amalan yang pahalanya tidak akan terputus. Sebagaimana hadist yang disampaikan oleh Rasulullah SAW:

“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang bedoa kepadanya (ibu bapaknya).” (HR. Muslim).

2. Menshalati Jenazahnya


Cara untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal selanjutnya adalah dengan menshalati jenazah orangtua yang meninggal tersebut. Suatu saat datang seorang laki-laki dari golongan Anshar dan bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah masih ada perbuatan bakti yang harus aku perbuat kepada kedua orangtuaku setelah mereka meninggal?” Kemudian Nabi Shallallahu “alaihi Wassallam menjawab:

“Ya, ada empat perkara: menshalatinya dan memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka, melaksanakan janji-janji mereka, memuliakan teman-teman mereka, dan menyambung tali kekeluargaan yang kamu tidak memiliki pertalian kecuali dari adanya pertalian itu, itu perbuatan bakti kepada mereka yang tersisa bagimu untuk kamu lakukan setelah mereka meninggal.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).

3. Mendoakan, Menepati Janji dan Nadzar Orang Tua


Tidak hanya dengan menshalati jenazah orangtua yang sudah meninggal, mendoakan, menempati janji dan nadzar orangtua tersebut.  Abi Asied bin Malik bin Rabi’ah As Sa’idi berkata: “Ketika kami sedang duduk-duduk di Majelis Rasulullah Saw, tiba-tiba ada seorang dari Bani Salamah bertanya: ‘Ya Rasulullah, apakah sesudah ibu-bapakku meninggal dunia, masih ada sisa bakti yang dapat aku persembahkan kepada keduanya...?”

Baginda Saw mengangguk, mengiyakan dan bersabda: “Ya, dengan jalan mengirimkan doa untuk keduanya, memohonkan ampun, menepati janji dan nadzar yang pernah diikrarkan ibu-bapakmu, memelihara hubungan silaturahiim dan memuliakan sahabat keduanya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Habban dalam Shahih-nya)

Dari Anas bin Malik,ra, katanya Rasulullah saw bersabda: “Sungguh seorang hamba ditinggal pergi oleh salah seorang atau oleh kedua ibu-bapaknya, sedang dia dalam keadaan durhaka. Namun sang anak senantiasa berdoa dan memohonkan ampun bagi keduanya, sehingga Allah menetapkannya sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman)

Dalam hadits yang lain dikatakan: “Permohonan ampun seorang anak untuk ayahnya sesudah meninggal dunia, termasuk baktinya.” (HR. Ibnu Najjar, dikisahkan oleh Malik bin Zurarah ra.)

Dibawakan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh seseorang dapat naik kelasnya di surga!”, lalu ia bertanya keheranan: “Ya Rasulullah, darimana saya mendapatkan tempat setinggi itu?”, lalu Rasul menjawab: “Dengan permohonan ampun anakmu untuk dirimu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi).

Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah Saw pernah bersabda: “Apabila anak Adam meninggal dunia, terputuslah segala amal perbuatannya, kecuali dari tiga sumber: Sedekah Jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Daud)

4. Membina Hubungan Baik dengan Kawan Ibu-Bapak


Cara selanjutnya agar bisa berbakti dengan orangtua yang sudah meninggal ternyata bisa dilakukan dengan membina hubungan baik dengan kawan ibu dan bapak. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya cara berbakti kepada orangtua yang paling baik yaitu seseorang menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya setelah meninggal.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

 “Saya datang ke Madinah, kata Abu Burdah ra, lalu Abdullah bin Umar ra datang menemui saya seraya bertanya: “Tahukah engkau mengapa saya menemuimu?” “Tidak”, jawabku dengan jujur. Lalu ia menjelaskan: “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang ingin berhubungan dengan ayahnya yang telah wafat, hendaknya dia menghubungi kenalan dan saudara-saudar ayahnya, sesudah ayahnya meninggal”. Kebetulan antara Umar ayahku, dan ayahmu terjalin persaudaraan yang akrab sekali, maka saya ingin melanjutkan hubungan baik itu” (HR. Abdur Razzaq dan Ibnu Habban dalam Shahih-nya)

Dikisahkan oleh Abdullah bin Dinar, dari Abdullah bin Umar ra, bahwa ada seorang Badui yang dijumpainya di jalan di kota Makkah. Abdullah bin Umar mengucapkan salam kepadanya, menyuruhnya menaiki keledainya, dan mengenakan sorban yang dipakainya kepada orang Badui itu. Ibnu Dinar berkata kepada Ibnu Umar: “Allah akan mengganjar budi baikmu itu. Orang-orang Badui itu telah menerima kebaikan, meski sedikit”. Lalu Abdullah bin Umar berkata, “Aku berbuat begitu karena ayah orang itu sangat akrab dengan ayahku Umar, dan saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya bakti anak yang paling utama adalah hubungan baik si anak dengan keluarga kawan baik ayahnya”. (HR. Muslim)

5. Berziarah ke Kubur Ibu-Bapak

Cara terakhir untuk berbakti dengan orangtua yang sudah meninggal adalah dengan berziarah ke kubur keduanya.

Abu Hurairah ra, seorang sahabat Rasul Saw yang banyak hafal hadits berkata, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang berziarah ke kubur kedua orang tuanya, atau salah seorang dari keduanya pada tiap hari Jumat, maka dosanya akan diampuni Allah dan ia dinyatakan sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.” (HR. At-Thabrani dalam Al-Ausath)

Muhammad bin Nu’man berkata, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: “Barang siapa yang berziarah ke kubur kedua orang tuanya, atau salah seorang dari keduanya, pada tiap hari Jumat, maka dosanya diampuni dan dinyatakan sebagai anak yang berbakti.” (Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalam “Asy-Syu’ab” dan oleh Ibnu Dunya dalam “Al Qubur”).

Demikianlah informasi mengenai lima cara tetap berbakti kepada orangtua yang sudah tiada. Meskipun sudah tiada, ternyata seorang anak masih bisa berbakti kepada orangtuanya tersebut. Maka lakukanlah amalan untuk menujukkan kecintaan terhadap kedua orangtua.

0 Response to "Lima Cara Berbakti kepada Orangtua yang Sudah Tiada"

Post a Comment