Ayat kursi merupakan ayat yang mungkin sering kita dengar bahkan sebagian besar umat muslim sudah menghafal ayat ini. Ayat kursi merupakan salah satu ayat agung yang terdapat dalam Al-Qur’an, tepatnya di dalam QS. Al-Baqarah ayat 255.
Di dalam ayat ini terdapat beberapa pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh umat muslim. tidak hanya itu di dalam ayat ini juga mengandung penjelasan mengenai perkara-perkara yang agung serta sifat-sifat Allah SWT yang mulia.
Itulah penyebabnya banyak hadist yang memotivasi umat muslim untuk membacanya. Ternyata ada tiga waktu utama yang sangat dianjurkan untuk membaca ayat ini. Kapan sajakah waktu utama untuk membaca ayat suci tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.
1. Ketika Pagi dan Petang
Waktu yang diutamakan untuk membaca ayat suci yang pertama yaitu ketika pagi dan petang. Adapun faedah yang akan diperoleh oleh orang yang membaca ayat ini pada waktu yang disebutkan, telah dijelaskan dalam hadist Rasulullah. Dari Ubay bin Ka’ab, Rasulullah bersabda:
“Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)
Itulah faedah yang akan diperoleh apabila membaca ayat kursi pada waktu pagi dan petang. Oleh sebab itu, sebagai umat muslim hendaknya kita senantiasa mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya agar senantiasa dilindungi.
2. Sebelum Tidur
Waktu kedua yang dianjurkan untuk membaca ayat kursi yakni sebelum tidur. Hal ini dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah kepada Rasulullah SAW terkait seseorang yang mengajarkan kepadanya mengenai ayat kursi.
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)
3. Setelah Shalat Lima Waktu
Waktu utama terakhir untuk membaca ayat kursi adalah setelah menunaikan ibadah shalat lima waktu. Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram).
Maksud dari hadist ini adalah siapa yang membaca ayat kursi selepas melaksanakan shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika ia mati kelak. Intinya, ayat kursi yang terdapat dalam Al-Qur’an ini memiliki keutamaan yang sangat luar biasa sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut ini:
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Abul Mundzir, ayat apa dari kitab Allah yang ada bersamamu yang paling agung?” Aku menjawab, “Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum.” Lalu beliau memukul dadaku dan berkata, “Semoga engkau mudah memperoleh imu, wahai Abul Mundzir.” (HR. Muslim no. 810)
Adapun penyebab ayat kursi dimaknai sebagaai ayat yang agung adalah menurut Imam Nawawi menyebutkan, para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan, sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. (Syarh Shahih Muslim, 6: 85)
Demikianlah ulasan mengenai tiga waktu utama untuk membaca ayat kursi. Meskipun semua waktu adalah baik untuk melakukan ibadah, namun membaca ayat kursi pada tiga waktu ini memiliki keutamaan tersendiri dan faedah yang berada dari Allah SWT. Semoga Allah senantiasa melindungi hamba-Nya yang rajin membaca ayat kursi dan senantiasa mengingat-Nya.
Di dalam ayat ini terdapat beberapa pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh umat muslim. tidak hanya itu di dalam ayat ini juga mengandung penjelasan mengenai perkara-perkara yang agung serta sifat-sifat Allah SWT yang mulia.
Itulah penyebabnya banyak hadist yang memotivasi umat muslim untuk membacanya. Ternyata ada tiga waktu utama yang sangat dianjurkan untuk membaca ayat ini. Kapan sajakah waktu utama untuk membaca ayat suci tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.
1. Ketika Pagi dan Petang
Waktu yang diutamakan untuk membaca ayat suci yang pertama yaitu ketika pagi dan petang. Adapun faedah yang akan diperoleh oleh orang yang membaca ayat ini pada waktu yang disebutkan, telah dijelaskan dalam hadist Rasulullah. Dari Ubay bin Ka’ab, Rasulullah bersabda:
“Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)
Itulah faedah yang akan diperoleh apabila membaca ayat kursi pada waktu pagi dan petang. Oleh sebab itu, sebagai umat muslim hendaknya kita senantiasa mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya agar senantiasa dilindungi.
2. Sebelum Tidur
Waktu kedua yang dianjurkan untuk membaca ayat kursi yakni sebelum tidur. Hal ini dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah kepada Rasulullah SAW terkait seseorang yang mengajarkan kepadanya mengenai ayat kursi.
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)
3. Setelah Shalat Lima Waktu
Waktu utama terakhir untuk membaca ayat kursi adalah setelah menunaikan ibadah shalat lima waktu. Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram).
Maksud dari hadist ini adalah siapa yang membaca ayat kursi selepas melaksanakan shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika ia mati kelak. Intinya, ayat kursi yang terdapat dalam Al-Qur’an ini memiliki keutamaan yang sangat luar biasa sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut ini:
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Abul Mundzir, ayat apa dari kitab Allah yang ada bersamamu yang paling agung?” Aku menjawab, “Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum.” Lalu beliau memukul dadaku dan berkata, “Semoga engkau mudah memperoleh imu, wahai Abul Mundzir.” (HR. Muslim no. 810)
Adapun penyebab ayat kursi dimaknai sebagaai ayat yang agung adalah menurut Imam Nawawi menyebutkan, para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan, sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. (Syarh Shahih Muslim, 6: 85)
Demikianlah ulasan mengenai tiga waktu utama untuk membaca ayat kursi. Meskipun semua waktu adalah baik untuk melakukan ibadah, namun membaca ayat kursi pada tiga waktu ini memiliki keutamaan tersendiri dan faedah yang berada dari Allah SWT. Semoga Allah senantiasa melindungi hamba-Nya yang rajin membaca ayat kursi dan senantiasa mengingat-Nya.
0 Response to "Inilah Tiga Waktu Utama untuk Membaca Ayat Kursi"
Post a Comment