Seperti Inilah Seharusnya Sikap Muslim Saat Hadapi Musibah

Kehidupan di dunia tidak selamanya selalu berjalan dengan penuh kebahagiaan. Namun, akan tiba saatnya orang tersebut mengalami musibah dan penderitaan. Tidak ada satupun makhluk yang bisa menghindari apa yang sudah ditakdirkan oleh Allah ini.

Bencana sendiri diasumsikan sebagai sebuah kejadian mengerikan dan senantiasa menyisakan duka bagi mereka yang mengalaminya. Banyak di antara mereka yang kemudian berputus asa setelah ditimpa sebuah musibah. 

Seperti Inilah Seharusnya Sikap Muslim Saat Hadapi Musibah

Namun ada juga orang yang menjadikan musibah sebagai bahan introspeksi diri. Lalu, bagaimanakah sebenarnya seorang muslim bersikap saat menghadapi musibah yang melanda kehidupannya? Berikut informasi selengkapnya.

Sebagai kaum yang beriman, sudah semestinya kita yakin dan percaya bahwa di setiap kejadian ada hikmah berharga yang terkandung di dalamnya. Bisa jadi sebuah musibah yang terjadi di muka bumi merupakan azab Allah SWT terhadap hamba-hamba Allah yang ingkar. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa musibah tersebut diturunkan sebagai bagian dari kecintaan Allah yang ingin menguji manusia pilihan-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho terhadap ujian tersebut maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah terhadap ujian tersebut maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Hadist di atas telah memberikan pandangan secara jelas bahwasanya metode ujian yang diberikan Allah kepada semua manusia ciptaan-Nya adalah dengan musibah. Oleh sebab itu, bagi mereka yang menerima musibah tersebut dengan ikhlas dan menjalankannya dengan penuh kesabaran maka ridho Allah akan menyertainya.

Tidak ada satu manusia pun yang akan luput dari berbagai macam ujian dan cobaan baik berupa musibah ataupun kesenangan. Hal demikian ini telah menjadi sunnatullah yang berlaku bagi setiap insan sejak awal hingga akhir zaman dan terjadi pada kaum beriman ataupun mereka yang kafir. Allah Ta’ala berfirman:

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS: al-Anbiyaa [21]: 35).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa makna ayat tersebut yaitu: Kami menguji kamu (wahai manusia), terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan, agar Kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar, serta siapa yang bersabar dan siapa yang berputus asa.

Dari ayat tersebut, telah menunjukkan jenis ujian Allah kepada setiap hamba-Nya yang terdiri dari ujian kesenangan dan musibah. Namun, kebanyakan manusia menjadi lupa diri saat diuji dengan kesenangan dan membuat mereka melupakan Allah.

Sementara apabila mereka menghadapi musibah, ia akan merengek-rengek meminta keadilan dari Allah. Tidak jarang banyak pula yang kemudian menyalahkan takdir ketika dirinya mendapatkan musibah dan merasa penderitaan hidup.

Sudah semestinya kita sebagai muslim mengetahui bahwa Allah senantiasa memberikan hikmah di balik sebuah kejadian, termasuk musibah. Sesungguhnya semua musibah yang menimpa orang-orang yang beriman senantiasa disertai dengan pahala yang besar dari Allah Subhanahu Wata’ala.

Kewajiban kita sesama muslim yang terkena musibah adalah berupaya untuk meringankan bebannya serta memberikan motivasi untuk bersabar. Dengan melakukan hal ini diharapkan mereka yang sedang ditimpa musibah akan mendapat kebaikan. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali denga izin Allâh; barang siapa yang beriman kepada Allâh, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allâh Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS: At-Taghâbun [64]: 11).

Dari ayat Allah tersebut, siapa pun yang ditimpa musibah harus meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah Subhanahu Wata’ala.

Oleh karenanya, ketika menghadapi musibah hendaklah untuk bersabar dan mengharap petunjuk dari Allah SWT agar mampu menjalani musibah tersebut dan mendapatkan keberkahan dari musibah yang diperoleh. Selain itu, berserah dirilah kepada Allah SWT dan mengharap Allah akan menggantikan setiap penderitaan dengan suatu yang lebih baik.

Demikianlah informasi terkait seperti inilah seharusnya sikap muslim saat hadapi musibah. Kita memang dituntut untuk memiliki kesabaran lebih ketika ditimpa sebuah musibah. Tetaplah percaya, bahwa Allah senantiasa memberikan hikmah di balik musibah yang dihadapi umat-Nya. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beriman dan selalu bertawakal.

0 Response to "Seperti Inilah Seharusnya Sikap Muslim Saat Hadapi Musibah"

Post a Comment