Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dikaruniai akal dan pikiran untuk membantu mereka menjalankan kehidupan selama di dunia. Akal dan pikiran tersebut juga berguna untuk memperbanyak amalan kebaikan yang pada akhirnya membawa mereka masuk ke dalam surga.
Akan tetapi banyak di antara manusia yang tidak menggunakan akal pikirannya dengan baik dan benar. Mereka masih saja belum bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan buruk, bahkan di antaranya secara sengaja melakukan keburukan padahal ia mengetahui balasan atas perbuatan itu.
Akan tetapi banyak di antara manusia yang tidak menggunakan akal pikirannya dengan baik dan benar. Mereka masih saja belum bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan buruk, bahkan di antaranya secara sengaja melakukan keburukan padahal ia mengetahui balasan atas perbuatan itu.
Hal bisa menyebabkan mereka terbiasa melakukan hal buruk demi sebuah kesenangan. Tidak hanya itu, kebiasaan ini juga bisa menimbulkan kesesatan berpikir dalam diri seseorang. Lantas apa sajakah keburukan yang menyebabkan kesesatan berpikir? Berikut informasi selengkapnya.
1. Hawa Nafsu
Hal pertama yang menyebabkan kesesatan berpikir adalah hawa nafsu. Hawa nafsu bisa menjadi sumber segala masalah apabila selalu dituruti.
Syeikh Ibn Atha’illah As-Syakandari mengatakan dalam kitabnya Al-Hikam, “Pangkal segala maksiat, kelalaian dan syahwat adalah memperturutkan hawa nafsu. Dan, pangkal dari segala ketaatan, kewaspadaan dan kesucian adalah engkau tidak ridha dengan kemauan hawa nafsu.”
Itu berarti bahwa orang yang dalam kehidupannya terbiasa untuk mengikuti hawa nafsunya dengan menyenangi berbagai macam kemaksiatan maka bisa menyebabkan orang tersebut tidak mampu untuk berpikir logis. Bahkan banyak di antara mereka yang akan kehilangan sifat-sifat dasar kemanusiaannya.
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan orang yang mengikuti hawa nafsu, jiwanya akan terasa nyaman dalam menikmati hasil semu dari kemaksiatan. Tentu saja kebiasaan ini bisa membuat akal dan hatinya tidak berfungsi secara normal. Itulah penyebabnya banyak pelaku maksiat yang kehilangan rasa malunya. Bahkan mereka bisa terlihat sangat bodoh dengan menolak kebenaran yang sesungguhnya snagat dibutuhkan.
2. Kebutaan Hati
Hal kedua yang menyebabkan kesesatan berpikir adalah kebutaan hati. Kebutaan hati merupakan kondisi akal dan hati sudah tidak lagi berfungsi dengan sebenar-benarnya. Keduanya hanya digunakan untuk membangun argumen dan logika yang menyenangkan kebutuhan ragawinya saja dan mengabaikan kebutuhan rohaninya.
Di dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa orang yang mengalami kebutaan hati tidak akan lagi memiliki kemuliaan. Bahkan Allah SWT menyebut mereka lebih rendah derajatnya dibandingkan binatang ternak. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf [7]: 179).
3. Putus Asa
Hal terakhir yang menyebabkan kesesatan manusia dalam berpikir adalah karena timbulnya rasa putus asa. Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita membangun niat dan keinginan yang kuat dalam menjauhi kesesatan berpikir. Apabila kita merasa belum tenang, tentram dan bahagia dalam ketaatan, dan seolah merasa selalu berada di dalam kesulitan yang panjang maka janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sebab dengan berputus asa justru bisa menjadi salah satu pintu masuk kesesatan tersebut. Oleh karena itu bersihkanlah hati, maka kebahagiaan yang diinginkan tersebut akan segera muncul.
Sebab Syeikh Ibn Atha’illah dalam kitab Al-Hikam mengatakan, “Datangnya petolongan Allah adalah sesuai dengan persiapan, sedangkan turunya cahaya Allah adalah sesuai dengan kejernihan relung hati.”
Artinya, sebagai Muslim, kita mesti terus-menerus membersihkan hati kita dari segala sesuatu selain Allah, insya Allah, Allah akan memenuhi hati kita dengan makrifat dan berbagai rahasia keyakinan.
Demikianlah informasi mengenai tiga hal yang bisa menyebabkan kesesatan berpikir. Untuk menghindarinya, maka perbanyaklah ibadah kepada Allah SWT. Janganlah melakukan sesuatu yang mendatangkan kesengsaraan di dunia dan akhirat. Selain itu, jauhilah segala macam logika sesat yang mampu menjerumuskan kita pada jalan kedurhakaan kepada Allah SWT.
1. Hawa Nafsu
Hal pertama yang menyebabkan kesesatan berpikir adalah hawa nafsu. Hawa nafsu bisa menjadi sumber segala masalah apabila selalu dituruti.
Syeikh Ibn Atha’illah As-Syakandari mengatakan dalam kitabnya Al-Hikam, “Pangkal segala maksiat, kelalaian dan syahwat adalah memperturutkan hawa nafsu. Dan, pangkal dari segala ketaatan, kewaspadaan dan kesucian adalah engkau tidak ridha dengan kemauan hawa nafsu.”
Itu berarti bahwa orang yang dalam kehidupannya terbiasa untuk mengikuti hawa nafsunya dengan menyenangi berbagai macam kemaksiatan maka bisa menyebabkan orang tersebut tidak mampu untuk berpikir logis. Bahkan banyak di antara mereka yang akan kehilangan sifat-sifat dasar kemanusiaannya.
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan orang yang mengikuti hawa nafsu, jiwanya akan terasa nyaman dalam menikmati hasil semu dari kemaksiatan. Tentu saja kebiasaan ini bisa membuat akal dan hatinya tidak berfungsi secara normal. Itulah penyebabnya banyak pelaku maksiat yang kehilangan rasa malunya. Bahkan mereka bisa terlihat sangat bodoh dengan menolak kebenaran yang sesungguhnya snagat dibutuhkan.
2. Kebutaan Hati
Hal kedua yang menyebabkan kesesatan berpikir adalah kebutaan hati. Kebutaan hati merupakan kondisi akal dan hati sudah tidak lagi berfungsi dengan sebenar-benarnya. Keduanya hanya digunakan untuk membangun argumen dan logika yang menyenangkan kebutuhan ragawinya saja dan mengabaikan kebutuhan rohaninya.
Di dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa orang yang mengalami kebutaan hati tidak akan lagi memiliki kemuliaan. Bahkan Allah SWT menyebut mereka lebih rendah derajatnya dibandingkan binatang ternak. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf [7]: 179).
3. Putus Asa
Hal terakhir yang menyebabkan kesesatan manusia dalam berpikir adalah karena timbulnya rasa putus asa. Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita membangun niat dan keinginan yang kuat dalam menjauhi kesesatan berpikir. Apabila kita merasa belum tenang, tentram dan bahagia dalam ketaatan, dan seolah merasa selalu berada di dalam kesulitan yang panjang maka janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sebab dengan berputus asa justru bisa menjadi salah satu pintu masuk kesesatan tersebut. Oleh karena itu bersihkanlah hati, maka kebahagiaan yang diinginkan tersebut akan segera muncul.
Sebab Syeikh Ibn Atha’illah dalam kitab Al-Hikam mengatakan, “Datangnya petolongan Allah adalah sesuai dengan persiapan, sedangkan turunya cahaya Allah adalah sesuai dengan kejernihan relung hati.”
Artinya, sebagai Muslim, kita mesti terus-menerus membersihkan hati kita dari segala sesuatu selain Allah, insya Allah, Allah akan memenuhi hati kita dengan makrifat dan berbagai rahasia keyakinan.
Demikianlah informasi mengenai tiga hal yang bisa menyebabkan kesesatan berpikir. Untuk menghindarinya, maka perbanyaklah ibadah kepada Allah SWT. Janganlah melakukan sesuatu yang mendatangkan kesengsaraan di dunia dan akhirat. Selain itu, jauhilah segala macam logika sesat yang mampu menjerumuskan kita pada jalan kedurhakaan kepada Allah SWT.
0 Response to "Tiga Penyebab Kesesatan Berpikir "
Post a Comment